Ayahku Ketika Aku Berumur . . . . .
4 Tahun : Ayahku dapat melakukan apa saja
5 Tahun : Ayahku tahu banyak hal
6 Tahun : Ayahku lebih pandai dari ayahmu
8 Tahun : Ayahku sebenarnya tidak tahu segalanya
10 Tahun : Dahulu saat ayahku tumbuh, segala sesuatu jelas berbeda
12 Tahun : Yah, sesungguhnya Ayah tidak tahu apa pun mengenai hal itu. Ia terlalu tua untuk mengingat masa kecilnya
14 Tahun : Jangan perhatikan Ayahku. Ia terlalu kuno !
21 Tahun : Dia ? Ya tuhan, dia sama sekali ketinggalan zaman
25 Tahun : Ayah tahu sedikit mengenai hal itu, tetapi memang seharusnya begitu karena dia sudah hidup begitu lama
30 Tahun : Barangkali kita bisa bertanya pada Ayah apa yang dia pikirkan. Bagaimanapun juga, dia mempunyai banyak pengalaman
35 Tahun : Aku tak akan melakukan apa pun juga sebelum berbicara dengan Ayah
40 Tahun : Aku ingin tahu bagaimana Ayah bisa mengatasinya. Dia sangat bijaksana dan mempunyai segudang pengalaman
50 Tahun : Aku akan memberikan segala sesuatu jika Ayah ada di sini sekarang ini sehingga aku dapat berbicara dengannya mengenai hal ini. Sayangnya aku tak menghargai betapa pandainya dia. Seharusnya aku dapat belaja bnyak dari ny

Ini adalah daftar 150 orang terkaya indonesia versi majalah globe yang dirilis mei 2009 ini.


info tambahan
- Hashim Djojohadikusumo ( Peringkat 10) merupakan adik kandung dari capres prabowo subianto
-Chairul Tanjung merupakan pemilik stasiun terkenal yaitu trans tv dan trans 7
-Hary Tanoesidbyo merupakan pemilik MNC ( RCTI,Global Tv,dll)
- Ms Hidayat merupakan ketua KADIN


1.(2). Budi Hartono, 68, Djarum, US$ 4,1 Milyar.
2.(3). Eka Tjipta Widjaja, 86, Sinar Mas, US$ 3,2 Milyar.
3.(4). Sudono Salim, 94, Salim Group, US$ 2,68 Milyar.
4(5). Putera Sampurna, 62, Sampoerna Capital, US$ 2,2 Milyar.
5(1). Aburizal Bakrie, 62 Tahun, Bakrie Group, US$ 1,85 Milyar.
6(12). Martua Sitorus, 49, Wilmar International Holding, US$ 1,3 Milyar.
7(7). Sukanto Tanoto, 59, Raja Garuda Mas, US$ 1,15 Milyar.
8(8). Eddy William Katuari, 57, Wings Group, US$ 1,1 Milyar.
9(10). Murdaya Poo dan Siti Hartati, 68/63, Berca/Sentral Cipta Murdaya, US$ 993 Juta.
10.(14). Hashim Djojohadikusumo, 55, Tirtamas Group, US$ 1,05 Milyar.
11(15). Peter Sondakh, 57, Rajawali Group, US$ 845 Juta.
12(18). Mochtar Riady, 80, Lippo Group, US$ 710 Juta.
13(6). Susilo Wonowidjojo, 53, Gudang Garam, US$ 701 Juta.
14(13). Arifin & Hilmi Panigoro, 64/54, Medco, US$ 650 Juta.
15(16). Edwin Soeryadjaya, 60, Saratoga Investama, US$ 635 Juta.
16(11). Hary Tanoesoedibjo, 44, Global MediaCom, US$ 620 Juta.
17(22). Chairul Tanjung, 47, Para Group, US$ 605 Juta.
18(9). Prajogo Pangestu, 58, Barito Pasific, US$ 605 Juta.
19(25). Aksa Mahmud, 64, Bosowa Group, US$ 579 Juta.
20(17). Boenjamin Setiawan, 76, Kalbe Farma, US$ 560 Juta.
21(19). Osbert Lyman, 59, Satya Djaja Raya, US$ 544 Juta.
22(28). Rusdi Kirana, 46, Lion Air, US$ 531 Juta.
23(21). Teddy P. Rachmat, 65, Triputra Group/Adaro, US$ 528 Juta.
24(20). Trihatma Haliman, 57, Agung Podomoro, US$ 520 Juta.
25(26). Sugianto Kesuma, 58, Agung Sedayu Group, US$ 502 Juta.
26(23). Husain Djojonegoro, 60, ABC Group/Orang Tua Group, US$ 480 Juta.
27(34). Martias, 71, First Resources, US$ 442 juta.
28(24). Ciputra, 78, Ciputra Development, US$ 420 Juta.
29(35). Eka Tjandranegara, 62, Mulia Group, US$ 412 Juta.
30(33). George & Sjakon Tahija, 51/56, Austindo Nusantara Jaya, US$ 393 Juta.
31(45). Jakob Oetama, 78, Kompas Gramedia, US$ 382 Juta.
32(32). Jan Darmadi, 68, Darmadi Corp., US$ 370 Juta.
33(29). Dasuki Angkosubroto, 79, Gunung Sewu Group, US$ 368 Juta.
34(42). Bachtiar Karim, 52, Musim Mas, US$ 368 Juta.
35(44). Mu’min Ali Gunawan, 70, Panin, US$ 365 Juta.
36(30). Kartini Mulyadi, 79, Tempo Scan Pasific, US$ 332 juta.
37(56). Adyansyah Masrin, 89, Lautan Luas, US$ 330 Juta.
38(38). Kiki Barki, 70, Tanito Harum, US$ 325 Juta.
39(39). Teddy Thohir, 74, Trinugraha Tohir, US$ 320 Juta.
40(27). Sjamsul Nursalim, 67, Gajah Tunggal, US$ 307 Juta.
41(61). Hutomo Mandala Putra,47, Humpuss, US$ 303 Juta.
42(48). Subianto Tjandra, 65, Atedja Group, US$ 302 Juta.
43(40). Tan Siong Kie, 93, Rodamas Group, US$ 288 Juta.
44(37). Eddy Sariaatmadja, 57, SCTV, US$ 285 Juta.
45(41). Gunawan Jusuf,55, Sugar Group, US$ 285 Juta.
46(36). Sri Prakash Lohia, 57, Indorama, US$ 284 Juta.
47(51). Sudwikatmono, 74, Indika Group, US$ 283 Juta.
48(50). Sofjan Wanandi, 65, Gemala & Santini Group, US$ 278 Juta.
49(52). Tan Kian, 51, Dua Mutiara, US$ 272 Juta.
50(31). Paulus Tumewu, 57, Ramayana Lestari Sentosa, US$ 262 juta.
51(43). Alexander Tedja, 63, Pakuwon, US$ 260 Juta.
52(55). Yos Sutomo, 75, Sumber Mas, US$ 254 Juta.
53(58). Tatang Hermawan, 58, Fuji Palapa Textile, US$ 247 Juta.
54(64). The Nin King, 77, Argo Pantes Group, US$ 243 Juta.
55(62). Handojo Santosa, 45, Ometraco, US$ 234 Juta.
56(49). Soetjipto Nagaria, 69, Summarecon, US$ 230 Juta.
57(68). Suryadi Darmadi, 59, Duta Palma Group, US$ 222 Juta.
58(63). Sandiaga Uno, 40, Saratoga Investama, US$ 220 Juta.
59(47). A.H.K. Hamami, 73, Trakindo Utama, US$ 220 Juta.
60(65). Didi Darwis, 63, Ling Brothers, US$ 218 Juta.
61(69). Honggo Wendratno, 61, Tirtamas Group, US$ 207 Juta.
62(60). Rudy Suliawan, 58, Mid Plaza, US$ 205 Juta.
63(46). Hadi Surya, 73, Berlian Laju Tanker, US$ 202 Juta.
64(71). Dahlan Iskan, 58, Jawa Pos, US$ 202 Juta.
65(54). Soegiarto Adikoesoemo, 64, Aneka Kimia Raya, US$ 202 Juta.
66(73). Jogi Hendra Atmadja, 63, Mayora, US$ 201 Juta.
67(72). Djoenardi Joesoef, 76, Konimex, US$ 192 Juta.
68(77). Soegiharto Sosrodjoyo, 75, Sosro, US$ 192 Juta.
69(57). Kris Wiluan, 60, Citra Mas Group, US$ 187 Juta.
70(70). Ginawan Tjondro, 55, CNI, US$ 187 Juta.
71(66). Henry Onggo, 76, Ratu Sayang Group, US$ 185 Juta.
72(-). Chandra Lie, 45, Sriwijaya Air, US$ 185 Juta.
73(67). Burhan Uray, 81, Djajanti Timber, US$ 185 Juta.
74(79). Muljadi Budiman, 53, Honda Prospect, US$ 184 Juta.
75(78). Siswono Yudohusodo, 66, Bangun Cipta Sarana, US$ 168 Juta.
76(86). Sudhamek, 53, Garudafood, US$ 166 Juta.
77(-). Oesman Sapta Odang, 59, Oso International Group, US$ 165 Juta.
78(53). Sutanto Djuhar, 80, First Pasific, US$ 165 Juta.
79(93). Djoko Susanto, 59, Alfa Retailindo, US$ 149 Juta.
80(91). Basuki Wiwoho, 62, Tripatra Engineering, US$ 144 Juta.
81(81). Edi Tan, 63, Bandung Investments, US$ 139 Juta.
82(85). Mardjoeki Atmadiredja, 61, Surya Toto Indonesia, US$ 136 Juta.
83(96). Budi Purnomo Hadisurjo, 72, Optik Melawai, US$ 136 Juta.
84(76). Yusuf Merukh, 73, Merukh Enterprises, US$ 136 Juta.
85(82). Rudy Unjoto,60, Daliatex Kusuma, US$ 135 Juta.
86(94). Sendi Bingei, 80, Sumatera Tobacco, US$ 135 Juta.
87(88). Airlangga Hartarto, 47, Fajar Wisesa, US$ 133 Juta.
88(87). Jusuf Kalla, 66, Haji Kalla, US$ 132 Juta.
89(84). Sugianto, 63, Metro Garmen, US$ 131 Juta.
90(83). A Tong, 62, Roda Vivatex, US$ 131 Juta.
91(90). Ibrahim Risjad, 75, Risjadson, US$ 130 Juta.
92(95). Pontjo Sutowo, 59, Nugra Sentana Group, US$ 128 Juta.
93(101). Tan Tjai Kie, 55, Gunung Garuda Steel, US$ 128 Juta.
94(98). Benny Subianto, 67, Persada Capital, US$ 126 Juta.
95(75). Bambang Trihatmodjo, 56, Global MediaCom, US$ 125 Juta.
96(105). Susanto Lim, 54, Domba Mas Group, US$ 124 Juta.
97(103). Alim Markus, 58, Maspion Group, US$ 122 Juta.
98(97). Sigit Harjojudanto, 59, Humpuss, US$ 121 Juta.
99(89). Sri Sultan Hamengkobuwono, 68, Sultan of Yogyakarta, US$ 120 Juta.
100(99). Ana Bambang Matofani, 58, Kirana Tanker, US$ 120 Juta.
100(99). Ana Bambang Matofani, 58, Kirana Tanker, US$ 120 Juta.
101(102). Sukamdani Gitosardjono, 81, Sahid Group, US$ 112 Juta.
102(80). Johannes Kotjo, 63, Apac Centertex, US$ 112 Juta.
103(120). Suryadharma Paloh, 58, Indo Cater & Media Group, US$ 108 Juta.
104(110). Surya Djuhadi, 75, Nojorono, US$ 108 Juta.
105(104). Iskandar Widyadi, 72, Bank Jasa Jakarta, US$ 108 Juta.
106(107). Soedjono, 60, Wirasakti Adimulya, US$ 104 Juta.
107(118). Jahja Santosa, 64, Sanbe Farma, US$ 102 Juta.
108(119). John Chuang, 60, Petra Foods Group, US$ 102 Juta.
109(108). Mintarjo Halim, 54, Sandratex, US$ 102 Juta.
110(111). Benny Suherman, 62, Studio 21, US$ 101 Juta.
111(127). Hendro Setiawan, 56, Pikko Group, US$ 101 Juta.
112(113). Siti Hardijanti Rukmana, 60, Citra Lamtoro Gung Persada, US$ 98 Juta.
113(130). Jacobus Busono, 69, Pura Group, US$ 95 Juta.
114(121). Ishack Charlie, 55, Kurnia Tetap Mulia, US$ 94 Juta.
115(112). Ilham & Tareq Habibie, 46/44, Ilthabi Rekatama, US$ 94 Juta.
116(128). Joe Kamdani, 73, Datascrip, US$ 93 Juta.
117(117). MS Hidayat, 56, MSH Group, US$ 92,5 Juta.
118(109). Hendry Pribadi, 62, Napan Group, US$ 92 Juta.
119(123). Karmaka Surjaudaja, 83, NISP, US$ 92 Juta.
120(116). Raam Punjabi, 66, Multivision Plus, US$ 91 Juta.
121(125). Marimutu Maniwanen, 54, Busana Apparel Group, US$ 91 Juta.
122(141). Rahmat Gobel, 47, Gobel International, US$ 90 Juta.
123(114). Setiawan Djody, 60, Setdco Group, US$ 90 Juta.
124(134). Sugiono Wiyono, 57, Trikomsel, US$ 88 Juta.
125(131). Bambang Setijo, 60, Pan Brothers, US$ 8 Juta.
126(136). Fajar Suhendra, 57, Sumatera Growth, US$ 88 Juta.
127(129). Benjamin Suriadjaja, 78, Surya Internusa, US$ 87 Juta.
128(122). Atang Latief, 71, Group Atang Latief, US$ 86 Juta.
129(124). Dick Gelael, 75, Fast Food Indonesia, US$ 85 Juta.
130(133). Purnomo Chandra, 62, Blue Bird, US$ 85 Juta.
131(126). A Siang Rusli, 47, Kurnia Tetap Mulia, US$ 84 Juta.
132(132). Mulyadi, 64, Gunung Geulis, US$ 84 Juta.
133(138). Usman Admajaya, 64, Former Bank Danamon Owner, US$ 84 Juta.
134(140). Boedi Mranata, 57, Adiputra Mranata Jaya, US$ 84 Juta.
135(135). Hendro Gondokusumo, 60, Dharmala Intiland, US$ 83 Juta.
136(137). Putra Masagung, 49, Gunung Agung, US$ 83 Juta.
137(115). GS Margono, 71, Gapura Prima, US$ 82 Juta.
138(139). Rosan Roeslani, 40, ReCapital, US$ 82 Juta.
139(142). Husein Sutjiadi, 55, Davomas, US$ 81 Juta.
140(106). Widarto, 64, Sungai Budi, US$ 80 Juta.
141(144). Johannes Siegfried, 44, Deli Indah Perkasa, US$ 78 Juta.
142(146). Supramu Santosa, 61, Star Energy, US$ 77 Juta.
143(100). G. Lukman Pudjiadi, 52, Jayakarta Group, US$ 76 Juta.
144(143). Kaharudin Ongko, 72, Ongko Group, US$ 71 Juta.
145(74). Luntungan Honoris, 60, Modern Group, US$ 69 Juta.
146(-). Bambang Soesatyo, 47, Kodeco, US$ 68 Juta.
147(145). Rachmat Mulia Suryahusada, 60, Bank Bumi Artha, US$ 68 juta.
148(92). Cahyadi Kumala, 64, Bukit Sentul, US$ 68 Juta.
149(149). Awong Hidjaja, 58, Panasia Group, US$ 67 Juta.
150(148). Shanti Posposoetjipto, 62, Ngrumat Bondo Utomo, US$ 65 Juta.

1. The Seeker:Steve Ballmer
microsoft.com

Ballmer has his work cut out. He needs to make Microsoft an Internet player without jeopardizing its desktop monopolies, restore customers’ faith in Windows after Vista sapped it, and imbue the company with a sense of direction after its failure to reel in Yahoo. Microsoft continues to mint money, bringing in about $1.8 billion monthly in cash. But in a world where software is moving from the PC to the Web, the company is being outmaneuvered by Google. Microsoft’s ad unit is bleeding cash, and its search sites accounted for just 8.3% of U.S. users’ queries in August. Buying Yahoo was supposed to help, but now Ballmer likely will need to chart a new course—without daily help from Bill Gates, who retired in June.

2. The Marshall:Mitchell Baker
mozilla.org

When Baker, the “Lizard Wrangler” at the Mozilla Foundation, launched the Firefox browser four years ago, Microsoft’s Internet Explorer was in her sights. Baker’s overarching goal was to keep the Web open. Now, Firefox’s market share has risen to nearly 20% while IE’s has slipped from 95% to 72%, and most Web sites treat all browsers equally. These days, Mozilla is faced with a threat of its own: Google’s Chrome browser, which launched Sept. 1. Baker says the new browser on the block “forces us to do our best.” Mozilla’s latest foray is into mobile browsing.

3. The Innovator:Jeff Bezos
amazon.com

By sending Amazon’s stock to all-time highs during the past year, Bezos effectively hushed critics who worried that the company was spending too much on technology and shipping discounts. Now, the company he founded 14 years ago is firmly focused on exactly the kind of new ventures that Bezos relishes. Whether it’s the Kindle e-book or cloud computing services aimed at businesses that want to store data and their operations on Amazon’s massive server farms, Bezos is committed to developing new kinds of revenue streams for the digital future.

4. The Searchers:Sergey Brin, Larry Page, and Eric Schmidt
google.com

The Google executive triumvirate, with Schmidt as CEO and co-founders Brin and Page as respective presidents of technology and products, works as a seamless team at the top of the search giant. Up to now, their key task has been to manage the breakneck growth of the company, now comprising more than 18,000 employees and expecting $16.2 billion in sales this year, up 53%. Even the declining economy has not yet seemed to slow its dominance in Web search and search-based advertising. But that very success is creating challenges, namely a backlash against their increasing power online from competitors, advertisers, and government regulators. Now, their main job will be convincing the world they mean it when they spout their informal corporate motto, “Don’t be evil.”

5. The Investor:Jeff Clavier
softtechvc.com

A onetime angel investor in more than Web 2.0 startups, Clavier last year started a bona fide venture capital firm, SoftTech VC in Palo Alto, Calif. The French native has none of the press star power of better known VCs such as Sequoia Capital’s Michael Moritz or John Doerr of Kleiner Perkins Caufield & Byers, but Clavier is the one all the newly minted entrepreneurs are flocking around at countless Web 2.0 conferences. For good reason: Clavier has an eye for fast-rising startups, such as news feed aggregator NetVibes, personal-finance service Mint, and social advertising network SocialMedia. And five of his startups had successful “exits” through acquisition by the likes of Yahoo, AOL, and others.

6. The Papa Bear:Paul Graham
ycombinator.com

Graham, a computer programmer turned author, developed a devoted following among would-be tech entrepreneurs with his essay “How to Start a Startup.” Several years ago, he put his money where his mouth was, launching Y Combinator, a venture firm that incubates technology companies. Twice a year, the firm provides seed money, typically $20,000 or less, to help select young entrepreneurs bring their ideas to life. Social news site Reddit is among the most successful Y Combinator companies, having been acquired by Condé Nast Publications in 2006.

7. The Muckracker:Arianna Huffington
huffingtonpost.com

As election day draws nigh, Huffington’s liberal political blog The Huffington Post has become a must-read for the Washington media as well as left-leaning voters. More than 8 million people per month reportedly visit the site, which includes commentary, discussion of breaking news stories, and political coverage. Huffington, a Cambridge University grad and author of 12 books, steers the conversation in the mainstream media with what she focuses on in her blog and during her frequent public appearances. Her next venture? Local news. In June, Huffington announced plans to launch a local news aggregation site for major metropolitan areas.

8. The Adviser:Joi Ito
joi.ito.com

When Joichi “Joi” Ito speaks, the digerati listen. The onetime college dropout and nightclub DJ has become one of the Web’s leading thinkers and writers on a number of cutting-edge technologies, from online multiplayer games such as World of Warcraft to social networks. The Japanese native is also an entrepreneur, angel investor in companies such as Flickr (later acquired by Yahoo) and Six Apart, and board member at companies such as corporate collaboration firm Socialtext and blog tracker Technorati. Currently, among his seemingly endless list of activities, he’s CEO of the nonprofit group Creative Commons, which helps authors, artists, and others easily mark how they’d like their work to be used online.

9. The Mastermind:Steve Jobs
apple.com

Having brought Apple back from the brink of a premature death following his return to the CEO’s office in 1996, Jobs has revolutionized how we consume media of all kinds, whether music, TV shows, and movies. Itunes is now the biggest retailer of music, be it digital or tangible—in the U.S., having sold 5 billion songs as of June. Since 2007 he’s turned his attention to the wireless world, challenging entrenched players like Motorola and Research In Motion with the iPhone.

10. The Filmer:Jonathan Kaplan
theflip.com

Here’s a familiar scenario: Buy a video camera when the first child comes along. Take loads of video. Stick tapes in a drawer. Shelve camcorder until the next child is born. Pure Digital Technologies CEO Kaplan set out seven years ago to turn that old saw on its head. The company’s $130 Flip video camcorder, a compact device where you simply frame your subject in a small screen and press a button to record, made it so easy to shoot video and upload it to a PC or YouTube that even a child can use it. Flip’s astounding success has turbocharged video sharing online—and in the process it forced Sony, Samsung and others to create a slew of easy-to-use devices that will compete with it.

11. The Communicator:Loic Le Meur
Leweb3.com
seesmic.com

Le Meur is a compulsive communicator. And that has served him well. He has run a string of startups, founded a popular conference in Paris called Le Web that brings together bloggers from around the world, and started one of the most popular blogs in France. Right now, few people are more rabid about the possibilities of Twitter and its short burst of communications than Le Meur. He parlayed that obsession into a startup, Seesmic, a sort of video version of Twitter, where people can post short videos and react to each other’s clips. But mostly, it’s Le Meur’s irrepressible enthusiasm for all things Internet that has made him someone to watch.

12. The Trader: Jack Ma
alibaba.com

For many Chinese entrepreneurs, Ma is a hero. A former school teacher, Ma, 43, is the founder and CEO of the Alibaba Group, China’s premier e-commerce player. The company, headquartered in Ma’s hometown, the eastern Chinese city of Hangzhou, controls Yahoo China and Taobao, the country’s top consumer Web site. The flagship of the group is Alibaba.com, a business-to-business service that connects small and midsized importers and exporters in China with counterparts worldwide. Ma successfully guided Alibaba’s $1.5 billion Hong Kong initial private offering last November and is now using that cash pile to expand into new markets in Japan, India, and Korea.

13. The Publisher:Matt Mullenweg
WordPress.org

As the importance of social media expands, so does the influence of WordPress, the blogging service that most serious bloggers turn to. And though blogging might seem well established, WordPress just keeps on growing. Open source software is part of the reason for WordPress’ success. When Mullenweg started blogging in 2001, he used open source software to develop his own Web tools, which became WordPress. Traffic to WordPress’ service more than doubled during the last year to 103 million global visitors, compared with main rival Typepad’s 20 million.

14. The Mogul:Rupert Murdoch
myspace.com

Murdoch made his career—and billions—developing media properties into powerhouses. He’s aiming to do it again with MySpace, the social network he bought in 2005 for a mere $580 million. Under the ownership of News Corp. (NWS), MySpace has morphed from a site where users post messages to friends and listen to unsigned bands into a full-fledged Web portal for entertainment content that pulls in an estimated $800 million per year in revenue. The site, which has more than 117 million users worldwide, has signed deals to distribute television shows and original programming and, this September, launched MySpace Music—a joint venture with the four major record labels and Indie players. Now Murdoch’s challenge is to turn all the traffic and premium content into ad buys capable of competing with the likes of Yahoo.

15. The Community Organizer:Craig Newmark
craigslist.com

The former Charles Schwab Internet consultant started Craigslist in 2004 to help people connect and publicize events. The site has since dramatically altered the classified advertising universe and the business model of local newspapers with its largely free want ads and “for sale” postings. But don’t ask Newmark how much the site is capable of raking in. Newmark insists that he’s not in it for the money and, after a company employee sold a 25% stake to eBay, has filed suit over what he describes as the e-commerce giant’s relentless attempts to turn the site into an eBay business.

16. The Traffic Driver:Gabe Rivera
techmeme.com

Rivera’s Techmeme has fast become the tech news source of record by aggregating the top industry news from more than 1,000 blogs and mainstream media sources in one convenient location. Unlike Digg and other community edited sites, the ad-supported site is entirely automated. Rivera tweaks the algorithms, but the prominence of stories is all based on links and blog buzz, among other things. Last year the site launched a “leader board” to show the news sources that most frequently have their stories posted on the site.

17. The Poster Boy:Kevin Rose
digg.com

The founder of Digg is one of the most well-known faces of the new Web elite. That’s partly because the computer-science dropout from the University of Nevada-Las Vegas changed the way millions of people each month get the news, taking power from front page editors and giving it to people who submit and vote for stories on Digg.com. The site, which has somewhere between 10 million and 22 million visitors a month, depending on who you ask, has a dedicated fan base. But Rose’s high recognition factor is mostly because the 31-year old can’t get out of the news and away from rumors of Digg’s imminent sale to Google or Microsoft.

18. The Adult:Sheryl Sandberg
facebook.com

Since Mark Zuckerberg co-founded Facebook in his dorm room at Harvard University, the social networking giant has been dominated by a freewheeling culture of young, mostly male computer engineers. That all changed in April when the company hired former Google executive Sandberg to become Facebook’s chief operating officer. Sandberg, 38, was brought in to provide some adult supervision and help Silicon Valley’s hottest startup to grow up—and make oodles of money. If anyone can figure out how to capitalize on Web 2.0, it’s Sandberg. As vice-president of global online sales and operations at Google, she oversaw huge growth in its international operations and managed its lucrative advertising business. As COO, Sandberg will be responsible for helping Facebook scale its operations and build its business model.

19. The Edutainer:Jon Stewart
thedailyshow.com

With the 2008 election, Stewart is increasing his influence exponentially this year. And a big part of the reason why is the Web. After some messy quarrels with YouTube over illegal copies running on the video service, Comedy Central, which produces The Daily Show, finally started putting all its shows up for free on its own Web site and allowing people to share them. With more people than ever turning to the Web for news and videos, The Daily Show has become the place where many claim to be getting their best coverage of the elections. So while Stewart wasn’t a pioneer in going online, his embrace of the Net is an example of good timing.

20. The Money Man:Peter Thiel
clariumcapital.com
thefoundersfund.com

One of the most prominent members of Silicon Valley’s PayPal mafia (a group of savvy entrepreneurs who emerged from the online payment firm), Thiel has invested in some of the hottest startups through The Founders Fund. Thiel started the venture capital fund, adapting to Web 2.0 entrepreneurs who don’t need much money to get off the ground and don’t want to give up big chunks of their companies. Thiel’s investments include Facebook, Slide, and Yammer. Still, Thiel does much more than focus on startups. After selling PayPal to eBay, Thiel left to found Clarium Capital Management, a global macro hedge fund that now manages more than $7 billion in investments.

21. The Crafter:Maria Thomas
etsy.com

Etsy is a happening little company with a lot of promise. The three-year-old site, where people buy and sell homemade arts and crafts, last year sold $27 million in goods with very little marketing. Its secret? Hitting a chord with people who are tired of the ordinary and the mass produced. Thomas’ job is to let more people aware that Etsy is the alternative they didn’t know was there for them. She has plenty of experience building new models on top of old habits. As the Vice President and General Manager of NPR, she spearheaded the organization’s wildly popular and innovative podcasting offerings. Now Thomas, a onetime exec at Amazon, is back at her e-commerce roots.

22. The Advocate:Anssi Vanjoki
nokia.com

Nokia (NOK) veteran Vanjoki is the most visible advocate for the Finnish handset maker’s transition from hardware manufacturer to provider of mobile Internet services. As executive vice-president, markets, Vanjoki is responsible for convincing consumers as well as business partners that Nokia’s devices are useful for much more than talking and occasionally snapping a photo. The “multimedia computers,” as Vanjoki likes to call Nokia smartphones, are becoming gateways to the Internet and services such as social networking, music downloads or navigation. Nokia will need all the determination that the hard-driving Vanjoki, who hunts bear in his spare time, can muster. It’s directly taking on Apple, Google, and Research in Motion.

23. The Crowd Sourcer:Jimmy Wales
wikia-inc.com/wiki/wikia

Wales is best known as the founder of Wikipedia, a community edited online encyclopedia that has grown from a niche site in 2001 to the source of all things pop culture. It is ranked by Web rating service Alexa as one of the top 10 popular sites in the world. But Wales would like also to be known as the force that bested Google at its own game. Wales has started the for-profit company Wikia Inc., which includes an open source search engine named Wikia Search. The project has received more than $4 million in funding from Bessemer Venture Partners and the Omidyar Network.

24. The Blogger:Evan Williams
twitter.com

Williams has a knack for figuring out how people want to keep in touch—even before they seem to know it themselves. In 1999 he launched Blogger, a service that allows people to post their every thought online. That turned anyone with a computer into a global publisher. After selling Blogger to Google, Williams created a podcasting startup named Odeo that didn’t take off. But in the meantime, Jack Dorsey, an employee at Williams’ company, came up with Twitter. Twitter has popularized microblogging, the streams of short posts people write to groups of friends. During the past two years, the popularity of Twitter has exploded, as people turn to new ways to stay in touch.

25. The Fighter:Jerry Yang
yahoo.com

Still embattled after a bruising five-month campaign that repulsed Microsoft’s $45 billion takeover bid, Yahoo! (YHOO) CEO and co-founder Yang must find ways to recharge growth at the struggling Internet portal. Despite speculation that Yahoo might be interested in buying Time Warner’s AOL unit, Yang is publicly banking on new services such as a display-advertising system announced on Sept. 24. But activist investor Carl Icahn and two of his cohorts on Yahoo’s board, along with many other shareholders, still favor a deal with Microsoft. Meantime, regulators are scrutinizing a proposed search ad deal with Google that Yahoo says would bring in $800 million a year. So Yang’s running room is short. And with the economy already slowing the growth of Yahoo’s mainstay display advertising revenues, his effort to keep Yahoo independent faces steep odds.

CODY McCasland terlahir tanpa kaki yang berfungsi. Tapi kini ia memiliki beberapa pasang kaki yang membuatnya melesat laksana angin. Sejak dalam rahim ibunya, Cody McCasland telah menderita. Sejak dalam kandungan Cody didaulat menderita penyakit yang sangat jarang terjadi Sacral Agenesis yang menyebabkan terjadinya deformitas pada tulang belakangnya.

Dia pun harus lahir prematur, saat kandungan ibunya masih berusia enam bulan dan terlahir tanpa tulang lutut. Para dokter memperingatakan orangtuanya bahwa bayinya mungkin tidak bertahan hidup. Namun ternyata Cody mampu bertahan hingga kini ia melewati masa tujuh tahun.

Namun, anak-anak dengan penyakit yang dialami Cody biasanya mengalami sejumlah gangguan termasuk permasalahan ginjal. Dan Cody harus menjalani operasi pertama dari 15 operasi saat ia berusia tiga hari karena beragam efek Sacral Agenesis itu. Karena kondisi Cody tersebut, dia juga harus menjalani operasi dislokasi pinggul, perut, permasalahan usus dan kandung kemih dan hernia, demikian juga penyembuhan untuk sulit bernafas dan asma.

Karena terlahir tanpa tulang lutut itu, kakinya pun harus diamputasi dibawah lutut saat ia berusia 15 bulan. Dan dua bulan kemudian Cody mendapat satu pasang kaki pertamanya yang berbahan prostetik. Sejak itu Cody tak pernah berhenti bergerak. ”Jarang sekali orang bisa menyesuaikan diri dengan prostetik dengan sangat baik. Itu luar biasa, seolah Cody telah menanti kesempatan untuk memiliki kaki baru agar ia bisa berjalan,” ujar Tina (36), ibu Cody.

Cody kini bisa berlari, berenang, bermain sepakbola, golf, karate, dan hoki es demikian juga dengan kepramukaan dan mendaki tebing di rumahnya di Texas, AS. ”Kami selalu merestuai apa pun yang ingin dilakukan Cody, kami akan mewujudkan sebisa kami untuk bisa memiliki kesempatan itu. Dia tidak akan membiarkan ketidakmampuannya menahan kemajuannya,” ungkap Ny. McCasland.

Beruntung kaki palsunya dibuat oleh Texas Scottish Rite Hospital for Children, lembaga spesialis membuat anggota tubuh palsu. Cody memiliki kaki palsu, termasuk kaki blade untuk berlari dan yang pendek untuk duduk dan bermain. ”Saat memakai kaki untuk berjalan, saya bisa mengambil langkah panjang. Dengan kaki untuk berlari saya bisa berlari sangat cepat dan melompat dengan satu kaki,” jelas Cody.

Ibunya menambahkan, ”Kaki-kaki paslu itu sangat mahal sementara tubuh Cody tumbuh semakin besar dan kaki palsunya jadi kekecilan. Namun kami beruntung ada pusat spesialis kaki palsu yang menyediakan kaki untuk berlari,” ujarnya.

Dan sebagai balasannya, keluarga Cody, teman-teman dan para pendukungnya berlaga dalam lari maraton untuk mengumpulkan dana bagi rumah sakit. Mereka sejauh ini telah mengumpulkan 62 ribu pound (USD 95 ribu). Wajah Cody pun berseri saat, bergandengan tangan dengan Ibunya Tina McCasland dan ayahnya Mike McCasland, melintasi garis finish dalam lari Dallas White Rock Marathon.

Sosok bocah tujuh tahun yang berjiwa besar dan bersemangat baja, yang telah meraih kebahagiaan untuk anak sesusianya, mengatakan ingin memenangkan banyak lomba. ”Saya benar-benar ingin ikut lomba internasional dan meraih medali emas,’ ujarnya dengan optimistis.

Tahun lalu dia berlari berjarak 60 m dalam 20,03 detik, dan 100m dalam 33,41 detik, ketika dia baru berusia enam tahun. Ini berarti dia hanya tertinggal lima detik dari rekor dunia untuk nomor tunggal lomba lari dengan kaki palsu oleh anak usia sembilan tahun.
Berikut adalah dokumentasi Foto2 Cody McCasland

Tidak memiliki tubuh yang sempurna, juga dapat memiliki jiwa yang sempurna

Nich Videonya :

This summary is not available. Please click here to view the post.

Sebenarnya, pembahasan ”web log” (blog) itu sudah basi. Blog merupakan teknologi Web 2.0 yang sudah lamaada. Bisa dikatakan, blog yang gratisan sudah ”sunset”.

Tren ke depan adalah membuat website yang tampilannya jauh lebih ekspresif, profesional, dan mewah. Bloghanya akan menjadi salah satu fasilitas dari web. Kemewahan itu bisa tecermin dari akses web yang cepat (berarti server-nya bagus) serta domain milik pribadi yang oke. Domain itu alamat web seperti www.kompas.com.

Web bergaya portal yang interaktif sedang ”naik daun”. Padahal bisa dibuat dengan memanfaatkan software gratis Open Source. Salah satunya yang populer adalah Wordpress dan Joomla.

Wordpress itu software blog yang bisa di-install di website kita. Jadi, kita tak perlu lagi menggunakan layanan gratis, misalnya dari Blogger, LiveJournal, atau Wordpress. Wordpress pernah memenangi penghargaan sebagai software terbaik untuk kategori blog.

Joomla merupakan contoh content management system (CMS). CMS adalah ”mesin” utama untuk membuat website interaktif yang di dalamnya bisa berisi blog, berita, galeri, forum, komentar, polling, dan masih banyak lagi.

Joomla pernah memenangkan software terbaik untuk kategori CMS. Jangan takut, software semacam itu mudah di-install orang awam sekalipun. Tapi, kali ini kita hanya akan membahas kategori blog.

Plus minus

Nilai plus dari blog adalah sistem blog memungkinkan interaksi sesama user dan paling populer. Tiap user bisa memberi komentar sebuah berita/foto/video/MP3, menambahkan link website kita, dan semua dilakukan dengan mudah tanpa harus tahu bahasa pemrograman.

Dengan keunggulan seperti itu, blog telah berkembang menjadi kekuatan pemasaran yang luar biasa. Ranking blog di mata search engine akan mudah meroket.

Baru beberapa minggu, jika kalian rajin mengisi, maka sudah terindeks di mesin pencari dan menjadi bagian dari referensi dunia maya. Keunggulan seperti itu sulit didapatkan jika kalian membuat web dengan sistem sendiri.

Kelemahan dari blog (terutama yang gratisan) adalah sudah lama dicitrakan sebagai amatiran (maaf, jangan marah ya). Artinya, tanpa pengetahuan yang cukup soal bahasa pemrograman, seseorang bisa membuat blog dengan isi sesuka dia.

Soal isi blog juga kontroversial, karena pada awalnya banyak blog yang tak layak dikutip isinya sebab terlalu sembrono. Namun, citra itu sedikit berubah ketika Google Adsense, sebuah program sindikasi pengiklan, membolehkan blogger menjadi bagian di dalamnya.

Jadi, dengan membuat blog gratis kita sekaligus bisa meneguk untung dari pemasangan iklan Google Adsense. Karena itu, blog berkembang mulai dari alasan pribadi untuk curhat sampai alasan ekonomi. Sampai akhir tahun 2007 mesin pencari blog Technorati mencatat 112 juta blog terindeks.

Walau demikian, tetap saja citra blog tak bisa naik pamor. Orang akan tetap meremehkan jika perusahaan besar atau orang ternama, entah politikus atau artis, hanya menggunakan blog gratisan sebagai tempat berekspresi.

Enggak keren aja (cuma enggak keren kok, tapi tetap cantik, lho he-he-he...) kalau artis hanya modal blog www.namaartis.blogspot.com atau www.namaartis.wordpress.com. Dia harus konsentrasi pada website yang lebih profesional.

Jalan kompromi untuk perusahaan dan orang yang ingin serius untuk pencitraan di internet adalah membangun web sendiri dengan domain sendiri seperti www.namakamu.com. Jika ingin tetap nge-blog, bisa memasang

software blog seperti Wordpress dengan meng-install-nya di subdomain, misalnya www.blog.namakamu.com Untuk sekolahan, disarankan menggunakan cara seperti ini. Jadi, beli saja domain www.sekolahku.com, misalnya, kemudian para siswa dimotivasi untuk membuat blog dengan nama subdomain sendiri, misalnya www.sandradewi.sekolahku.com.

Domain dot com usahakan ”dipegang” dulu, sebelum disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab.

Kamu bisa membeli domain dot com, net, org, biz, info, us, dan untuk domain lokal bisa pesan web.id (bisa pesan di www.register.net.id). Harga domain-domain itu sekarang relatif murah, di bawah Rp 100.000 per tahun.

Hosting atau ruang hardisk untuk menaruh file-file itu bisa didapatkan gratis. Coba cari di mesin pencari dengan kata kunci ”free hosting”. Banyak yang menyediakan hosting gratis dan bisa di-install portal web atau blog.

Cara ini memang akan dianggap rumit oleh orang yang baru belajar web. Karena itu, kalian yang masih pemula disarankan belajar dulu mengelola blog di Blogger.com, LiveJournal.com, Facebook.com, Multiply.com, dan masih banyak lagi.

Beberapa sekolahan memang memblokir situs jaringan pertemanan dan juga blog. Hmm ini sebenarnya salah paham saja dari para bapak-ibu guru yang terlalu khawatir.

Padahal, blog bisa mengubah kebiasaan bangsa ini dari yang semula malas menulis menjadi bangsa yang terbiasa dengan tradisi membaca dan menulis. Bayangkan, si Budi yang pemalu dan introver, misalnya, ternyata tulisannya bisa luar biasa dan menjadi referensi dunia karena rajin ngeblog. Ini sudah banyak terjadi!

Blog merupakan fasilitas menarik yang sebenarnya, kalau menurut MuDA sih, wajib, harus diperkenalkan kepada siswa. Entah hanya menggunakan blog gratis, atau blog yang dibuat sendiri (sekolah yang nanggung biaya domain dan hosting). Setuju, kan...?  (Amir Sodikin)

Banyak dari kita yang menghabiskan waktu di depan komputer, televisi, bermain game, atau telepon selular kita. Merek produk elektronik yang ada disekeliling kita sangatlah akrab di telinga, tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan merek tersebut pertama kalinya?? Apakah hanya Nokia?? Berikut kita melihat bagaimana mereka mendapatkan nama tersebut.


1. Kodak: George Eastman merupakan pendiri dari perusahaan tersebut pada tahun 1888. Eastman mencari nama yang pendek untuk dijadikan merek dengan alasan lebih mudah diucapkan dan hanya merujuk kepada produknya. Kemudian dia mengatakan bahwa dirinya menyukai huruf "K" karena memiliki kesan kuat dan tajam dibanding dengan huruf yang lain. Setelah itu Eastman ingin memiliki sebuah merek yang diawali dan diakhiri dengan huruf "K", setelah bermain dengan huruf akhirnya mendapatkan sebuah nama KODAK


2. Nintendo: Nama Nintendo bila diterjemahkan dalam bahasa inggris berati "Leave Luck to Heaven". Nama Nintendo sendiri sebenarnya terasa lebih pas sebelum mereka bergelut di bidang video games, pada tahun 1889 telah membuka usaha kartu permainan Jepang yang disebut kartu Hanafuda dengan desain gambar-gambar bunga.


3. Sega: Sega memulai bisnisnya di Hawaii pada tahun 1940 sebagai penyedia game standart berupa mesin Pinball untuk memberikan hiburan para prajurit perang. Pada 1951, perusahaan ini pindah ke Tokyo, Jepang dan menamai dirinya "Service Games" untuk mencerminkan perusahaan bisnisnya di bidang mesin permainan yang menggunakan koin untuk memenuhi kebutuhan prajurit Amerika. Pada 1965, Service Games merger dengan Rosen Enterprises dan namanya disingkat menjadi SEGA.


4. Nokia:Perusahaan elektronik modern seperti Nokia pada awalnya bukan merupakan perusahaan selular seperti saat ini. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1865 merupakan pabrik kertas yang berada di Tampere, Finlandia. Ketika pemiliknya Fredrik Idestam membuka pabrik kedua di Nokia, Finlandia, dia ingin agar nama kota tersebut menjadi nama merek.
Nama kota tersebut diambil dari nama sungai yang melintasi kota tersebut, Nokianvirta River.


5. Toshiba: Toshiba dibentuk pada tahun 1939, merupakan hasil merger dari dua perusahaan. Tokyo Denki adalah perusahaan yang bergerak dibidang consumer goods dan perusahaan mesin Shibaura Seisakusho. Mengambil beberapa huruf didepan dari masing-masing perusahaan "TO" dan "SHIBa" maka lahirlah merek Toshiba.


6. Sanyo: nama Sanyo berarti "tiga lautan" dalam bahasa Jepang; pendiri perusahaan ingin menjual produknya melalui jalur samudra India, Atlantik, dan Pasifik untuk mencapai seluruh dunia.


7. Seiko: perusahaan pembuat arloji yang mengambil nama dari kata Jepang yang berarti "sempurna" atau "sukses".


8. Canon: Ketika Precision Instrumen Laboratorium Optikal pertama kali mulai dikembangkan di Jepang, awalnya menggunakan lensa kamera 35mm yang dilengkap dengan focal plane shutter, para insinyur mengatakan bahwa ini merupakan penciptaan "Kwanon", setelah dewi Buddha memberi petunjuk.
Ketika kamera telah siap dijual di seluruh dunia pada 1935, perusahaan memutuskan untuk sedikit merubah nama menjadi "Canon" sehingga akan lebih mudah diterima bagi pasar internasional.


9. Sharp: produsen elektronik nya mulai pada tahun 1912 bergerak dibidang logam untuk memenui toko Tokuji Hayakawa secara pribadi termasuk spesialis kancing gesper. Pada 1915, Hayakawa meningkatkan permintaannya menjadi pensil mekanik yang dikenal dengan nama Ever-Sharp, dan untuk menghargai karyanya, Hayakawa mulai menjuluki perusahaan itu "Sharp."


10. Motorola: Pendiri perudahaan Paul Galvin memilih nama itu pada konvensi ejaan penamaan lama yang meletakkan "-ola" pada akhir kata nama-nama radio seperti Victrola. Sejak Galvin dan perusahaan yang membuat radio yang bisa dibawa kemana-mana, ia menggabungkan kata "motor" dengan "-ola" untuk mendapatkan nama merek tersebut.


11. Samsung: Samsung memulai usahanya pertama kali pada tahun 1938 ketika Lee Byung-Chull membuka "Samsung Store" di Korea. Toko yang pada awalnya difokuskan pada ekspor ikan kering dan buah-buahan, tetapi melompat ke elektronik di tahun 1960-an. Samsung merupakan sebuah bahasa korea yang berarti "bintang tiga," yang memberi isyarat keberuntungan dari nomor tiga.

. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.


. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.


. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya.


. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.


. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.


. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).


. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.


. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena ”hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Banyak yang membuktikan kalo blog bisa jadi mesin uang kita.Tetapi banyak juga yang menyangsikan hal ini.Tanya kenapa?
My answer is :
"Untuk yang mengatakan bahwa blog kita bisa menghasilkan banyak uang karena mereka telah mengalaminya sendiri.Dan telah membuktikan bahwa sesuatu yang disangsikan oleh pihak yang tidak percaya dengan penghasilan yang bisa didapet dari blog.Dan untuk yang menyangsikan hal ini...hmmm mungkin karena mereka beranggapan kalo semua itu cuma buang-buang waktu aja "
And so, bagaimana cara kita biar dapet penghasilan dari blog kita?hmmm yang jelas memang tidak segampang membalikkan telapak tangan,atau membuang upil dari lubang hidung kita ) dan yang pastinya butuh ketekunan dan sedikit waktu luang untuk sering-sering mengupdate content yang ada di blog kita.Dan tentunya pada awal kita mulai untuk blogging, janganlah terlalu berekpetasi bahwa nantinya kita akan menghasilkan sesuatu yang banyak dari blog kita.Lakukan dengan santai tapi pasti..bahasa sononya nih "slow but sure"
Itu langkah pertama,dan selanjutnya...coba sering baca-baca artikel yang bisa kita temukan dari blog lain tentang bagaimana cara meningkatkan produktifitas blog kita.Jangan lah berfikiran bahwa kita bakalan menguntungkan pihak yang kita baca blognya lantaran kita sering-sering mengunjungi blog mereka.Anggaplah kita murni seorang newbie yang tak tau apa-apa dan nggak ngerti harus mulai darimana, meskipun kita mungkin berpengetahuan luas.Orang kita disini juga sama-sama belajar kok,jadi apalah ruginya bagi kita menyumbang sedikit trafict ke blog orang laen...mumpung informasi yang kita dapet geratis lo...daripada nti dah dikomersilin semua kita malah kelimpungan sendiri.Sampai saat inipun saya masih sering mengobok-ngobok artikel orang laen...hehehehe...
Kalo kita udah punya blog?
- usahakan rajin untuk melakukan posting yang tentunya isi dari postingan kita bermanfaat dan mengandung informasi yang menarik sehingga nantinya banyak pengunjung yang mampir ke blog kita.
- Atur tampilan blog kita semenarik mungkin.Dan hal ini bisa kita lakukan dengan mencari template yang cocok buat blog kita dan menarik.Cari aje di google ya yang gampangnya make keyword "free blogger template"
- Mulailah belajar tentang SEO. dan bagaimana cara mengatur meta tag yang baik dan benar yang nantinya akan berpengaruh ke traffict blog kita.
- Dan untuk contents, usahakan selalu fokus pada satu topik, ya meskipun dengan banyak topic akan memberikan suasana yang bervariasi untuk blog kita.
- Selalu sabar karena kita masih dalam tahap belajar.
Nah setelah blog kita ramai,kita bisa pasang ads dari website yang menawarkan program ads server.Kalo kita mau sering-sering buat ngobok-ngobok google ato blog orang laen pastinya kita bakalan nemu juga informasi tentang hal ini

1. Tulis posting yang memang bermanfaat untuk pengunjung

Ini penting. Jika halaman anda muncul di mesin pencari lalu didatangi oleh pengunjung, namun pengunjung tersebut tidak mendapati apa yang dibutuhkannya di halaman anda, halaman anda langsung ditutup. Tidak ada gunanya juga kan? ;)

2. Judul post mendeskripsikan konten dan memuat keyword dari halaman

Sebentar, keyword dari halaman maksudnya apa? Misalnya post anda membicarakan tentang “cara membuat plugin blogger”, maka keyword dari halaman anda merupakan “cara membuat plugin blogger”. Sederhananya, keyword bisa diartikan sebagai “tema” dari artikel. Nah, karena keywordnya “cara membuat plugin blogger”, maka judul post anda lebih baik mengandung kata “cara membuat plugin blogger”nya.

3. Ulang keyword beberapa kali di konten post.

Yep, diulang beberapa kali. Hindari penggunaan kata ganti seperti ‘ini’ dan ‘itu’. contoh : hindari “dalam tutorial ini, kita akan membahas” lebih baik “dalam tutorial cara membuat plugin ini, kita akan membahas..”

4. Setting Permalink agar mendeskripsikan konten

Yep, seperti yang sudah kami sebutkan di posting ini. Permalink seperti http://contoh.com/ini-post-tentang-seo/ lebih baik dari permalink http://contoh.con?p=234 khusus untuk wordpress.

5.Untuk blog yang di host sendiri menggunakan wordpress, install plugin All in One SEO Pack

Apa gunanya? Untuk memuat meta tag di antara <head></head>. Download dan install, tampilannya akan seperti ini :

Tampilan All in One SEO Pack

Tampilan All in One SEO Pack

  • Isi kolom Title dengan ‘judul’ dari halaman. Sederhananya sih salin dari judul post. PERHATIAN : Pastikan judul post anda mendeskripsikan dengan jelas konten halaman
  • Isi kolom Description dengan ‘penjelasan’ dari halaman, panjangnya 160 karakter. Sederhananya? salin paragraf yang menjelaskan inti dari posting anda.
  • Isi kolom Keywords dengan ‘kata kunci’ dari halaman, dipisahkan dengan koma. Misalkan posting anda berbicara mengenai cara merawat kucing anggora, maka kata kunci (keyword) nya bisa jadi kucing, cara merawat kucing, merawat kucing anggora, agar kucing anggora sehat, dll. PERHATIAN : pastikan kata kunci yang anda tulis BERHUBUNGAN dengan konten post anda
6. Menulis seperti menjawab pertanyaan.

Sederhananya seperti ini : Orang yang mencari sesuatu via search engine pasti memiliki satu pertanyaan. Orang tersebut lalu mengerikan ‘keyword’ dari pertanyaan tersebut di form pencarian search engine, lalu VOILA! beberapa halaman web ditampilkan.

Nah, maksud dari “menulis seperti menjawab pertanyaan” disini adalah, pikirkan kira – kira pertanyaan pengunjung apa ( atau apa yang dicari pengunjung ), lalu keyword apa yang diketikkan pengunjung di kolom pencarian search engine. Jika anda sudah “dapat” kira – kira apa yang pengunjung cari, jadikan keyword tersebut sebagai keyword atau tema ( ingat pelajaran menulis kelas SD? Hahaha :D ), lalu kembangkan post anda dari sana :D

Yang kami lakukan, jika poin ke 6 ini kena, poin 1 dan 2 juga kena :D

7. Tulis dengan kata yang umum digunakan. Hindari kesalahan penulisan

coba cari “bloger” dan “blogger” di Google. hasilnya berbeda. Get what i mean? ;)

Yep, itu dia 7 tips dari kami agar blog anda tampil di halaman pertama hasil pencarian Mesin Pencari. Selain dari 7 tips ini, ada 3 hal lain yang menjadi tambahan dan ‘harus’ diperhatikan :

1. Jika anda membahas sesuatu yang orang lain belum publikasikan di internet, post anda akan lebih mudah masuk ke halaman pertama hasil pencarian. Tampil di halaman pertama hasil pencarian untuk “Membuat Dropdown Blogger ” akan lebih mudah daripada “Internet Marketing”

2. Ada beberapa jenis post yang memang secara struktur bahasa lebih mudah mendatangkan arus melalui Search Engine : Post yang berjenis deskripsi akan lebih mudah daripada narasi. Jenis deskripsi lebih mudah karena kalimat utama dan ide paragraf nya dituliskan secara ekspilit. Narasi agak sulit karena kalimat utama dan ide utamanya ditampilkan secara implisit (Pembaca menyusun ide utamanya sendiri berdasarkan keterangan pada tulisan). Nah, sekarang paham juga gunanya pelajaran Bahasa Indonesia yang selalu di ulang – ulang ketika SMP dan SMA. LOL

3. Umur blog anda berpengaruh. Ketika blog anda baru dirilis, akan lebih sulit untuk masuk ke halaman utama hasil pencarian. Tapi ketika blog anda telah berumur, katakanlah satu bulan, dan anda konsisten mengupdate blog anda, Google akan “lebih percaya” terhadap blog anda

Ini adalah 10 layanan email yang unik. Ada email instan yang langsung terhapus alias expire dalam 24 jam; bisa menarik kembali email yang sudah terlanjur dikirim; mengecek semua emailmu di Yahoo, Google, Hotmail, dll lewat satu akun surat.
Ada juga layanan email yang khusus untuk menerima surat saja, tanpa bisa mengirim. Bisa juga menipu dengan mengirim email mengatas-namakan orang lain — pakai ini hanya untuk bercanda, mengerjai temanmu, jangan sengaja untuk merugikan orang lain.


1. MailExpire.com

 

Daftarkan alamat email sementara yang akan expire dalam tempo 12 jam hingga tiga bulan.

2. Spamex.com

Situs layanan ini menciptakan alamat email yang tidak akan bisa dilihat oleh si penerima surat. Email dari orang tertentu bisa ditolak secara permanen sehingga tidak akan pernah masuk ke kotak inbox. Versi gratisnya berlaku selama 30 hari sebagai uji coba, dan setelah kedaluarsa kau bisa berlangganan dengan tarif sekitar Rp100 ribu untuk satu tahun.

3. Dodgeit.com

Untuk membuat alamat email palsu yang hanya bisa menerima, dipakai terutama untuk menolak spam.

4. BigString.com

Layanan berbayar, dengan kapasitas sebesar 2 GB hingga 20 GB, tergantung jenis akun yang dipilih. Bisa menghapus atau menarik kembali email yang terlanjur dikirim. Bisa melacak jam berapa suratmu dibaca si penerima dan berapa kali dia membacanya. Email yang terkirim bisa terhapus secara otomatis ketika si penerima sedang membacanya.

5. HoaxMail.co.uk

Gratis, untuk mengirim email dan pesan SMS secara anonim. Bisa dipakai dari negara manapun.

6. Mail.com

Ini layanan email gratis. Uniknya, kita bisa memilih domain kesukaan — akhiran email — dari sekitar 250 domain yang tersedia. Misalnya bila kau seorang wartawan buatlah alamat suratmu “namamu@journalist.com” atau untuk guru dengan alamat email “namamu@teacher.com”. Tetapi layanan ini memuat iklan-iklan banner dalam ukuran besar sehingga cukup mengganggu saat kita mengakses email.

7. FutureMe.org

Fitur mengirim email yang sangat unik. Seperti namanya, kau bisa mengirim email detik ini untuk diterima oleh alamat tujuan pada waktu akan datang, sesuai jadwal yang kau setting. Misalnya diseting 20 tahun lagi baru terkirim ke penerimanya

8. Fuser.com

Dengan memakai Fuser, kau bisa sekaligus melihat semua emailmu yang terdaftar di layanan lain, seperti di Yahoo Mail, GMail, Hotmail, dll.

9. Pranketh.com

Tulis sebuah surat seakan-akan dikirim oleh orang lain.

10. Postful.com

Layanan email berbayar. Tulis sebuah surat, lalu ketikkan alamat rumah/tempat tinggal si penerima, dan kirim ke layanan ini. Mereka akan mencetak suratmu dan menyampaikannya lewat jalur pos atau kurir.